Hai selamat datang di Life Telescope! Blog ini diciptakan untuk kesenangan semata dengan isi blog ini yang macam macam seperti Pelajaran, Lifestyle, & Fanfiction milik saya dari anime tertentu, jadi selamat menikmati disini!

-D. Abby Yoga

PERHATIAN!:

Jangan SPAM atau Flood disini! kami mengharapkan ketenangan pembaca sekalian!

Protected by Copyscape Online Copyright Search

Minggu, 14 Juli 2013

Let's Survive! 1st Day: Monday of Existence


Namaku Dian umurku 15 tahun, aku bertempat tinggal sekarang di Jakarta, sebenarnya aku tinggal di Kalimantan Timur, hanya saja aku harus nge-kos karena aku pindah sekolah.. Sekolahku hanya berjarak 100 meter dari Kos, jadi ya jalan kaki aja.. Aku masih kelas 2 SMA jurusan IPA, sekolah sudah menjadi bagian yang menyenangkan dari hidupku, walaupun kadang membosankan.. ya nikmatin aja. Aku suka menggambar, editing gambar, menyanyi dan lainnya. “Hoi! Dian” seseorang memanggilku dari kejauhan, terlihat dia melambai-lambaikan tangannya, oh iya, itu Haris.. adik kelasku yang sekarang duduk di kelas 2 SMP, dia tinggal satu kost denganku, sudah biasa dia memanggilku seperti itu, ya enjoy aja.. “Eh? Udah mau pulang?” kebetulan saja hari ini aku sedang libur.. jadi mending keluar kan jalan jalan ke Starbucks gitu mumpun duit masih banyak, “Mau ke Starbucks nggak?” tanyaku pada Haris, kenapa aku nggak mikir? Anak kelas 2 SMP disodorin starbucks kayaknya gabakalan mau deh, “Boleh, mumpung lagi ada duit nih” kami pun bergegas menuju kedai starbucks yang jaraknya tidak jauh dari sekolah.
Sesampainya di starbucks, kami hanya memesan kopi panas saja dan duduk diluar, langit mendung mungkin saja sebentar lagi akan hujan, “Oh iya sebelum kita pulang…” Haris mengeluarkan HPnya dan menunjukkanku sebuah aplikasi, sedikit aneh memang.. sepertinya bukan buatan Jendela atau Lembut Micro, “Let’s Survive?” Aku pun bingung, “Ya site keren banget, bisa liat mukamu pas meninggal nanti, tapi pilih karakter dulu” Haris pun memintaku untuk mengeluarkan HP, yaudah kukeluarkan, setelah itu dia transfer aplikasi aneh itu ke HPku dan aku memilih karakter.. aku sih pakainya asal asalan saja, paling paling ini hanya lelucon saja. “Eh udah mau hujan, cepetan ke kost yuk nanti kita gabisa pulang” Kami pun membawa kopi kami dan bergegas menuju Kost.
Waktu menunjukkan pukul 16:21 sudah sore dan keadaan sangat mendung, kos-kosan kami kira kira jaraknya 2 Km dari starbucks, mungkin sekarang sudah 1 km lagi.. tiba tiba saja HPku dan HP milik Haris berbunyi keras seperti nada ringtone.. tapi bukan, ternyata bunyi itu  berasal dari Aplikasi “Let’s Survive” yang tadi.. kami check dan terlihat tulisan sangat besar “NEW MESSAGE”, saat kami check.. adalah gambar disitu kami tertusuk tiang listrik dan tertindih… “I-Ini kok kayak beneran” gumamku dalam hati, “Gurauan yang bagus” Haris tertawa lepas melihat gambar itu. Beberapa menit kemudian  sebuah tanah longsor terjadi di bukit disebelah kiri kami.. dan gambar itu nyata.. Tiang listrik itu yang terbawa arus mengenai kami, setelah itu aku tak sadarkan diri tidak tahu nasibku bagaimana, tapi aku masih harus tetap hidup..
Saat aku bersikukuh ingin hidup itulah dimana aku mulai sadar, seakan ada yang berbicara “kuberi kau kesempatan 1 kali lagi..” aku pun bangun dan melihat sekeliling, semuanya rata dengan tanah lumpur.. untungnya aku ada di atap rumah seseorang, jadi jaketku tak  terkena kotoran.. aku pun sadar bahwa saat itu aku bersama Haris, Kupanggil namanya 3x belum ada satu sahutan.. hanyalah ada gema yang memantul dari kejauhan. Setelah itu dari timbunan batu dan tanah keluarlah haris dengan tak ada satu lukapun di tubuhnya, “Hoy aku disini!” Seru Haris dari bawah, untung saja (lagi).. atapnya rendah.. jadi aku bisa turun dengan selamat aja.. “Ini beneran apa?” tanyanya dengan bingung..
kami pun balik ke kos dan melihat kos terbakar dan hancur lebur seperti terkena meteor, “BAJUKU!! WOY BAJUKU GIMANA” Haris teriak triak nggak jelas karena baju bajunya, iyasih bajunya dia rata rata vintage semua.. jadi agak gimana gitu kalo kebakar sia sia.. Kami check HP kami masing masing, tidak ada respon dari operator.. ini sungguh mengecewakan, apa semua kejadian ini berdampak ke seluruh pulau-pulau di Indonesia?. Kami melirak lirik ke untuk mencari informasi, kami berjalan menyusuri blok blok penuh rumah yang hancur dan terbakar, dan adalah di kanan sebuah televisi bekas, kami berlari dan menyalakan tv tersebut..
“BREAKING NEWS Indonesia dilanda rangkaian katastrofi yang menyebabkan  lumpuhnya beberapa fasilitas Negara bzz…kamibbszzhaab …” dan TV itu pun mati tepat didepan mata kami, aku mengingat orang tuaku yang ada di pulau Kalimantan dan keluargaku yang tersebar, bagaimana kabar mereka?..  aku mencoba menelfon nomor nomor yang aku tahu.. tidak ada satupun signal yang masuk, sial.. “Coba cari orang lain aja yuk.. balik ke starbucks” Aku setuju, tepat sekali karena starbucks ada pas di tengah tengah kota..
Hari sudah menunjukan pukul 19.01 kami akhirnya sampai ditengah kota, banyak sekali warga kota Jakarta yang sedang duduk dan berusaha untuk  menelpon keluarga mereka yang berada diluar Jakarta ataupun yang sedang dalam Jakarta tetapi berbeda distrik.. kami pun akhirnya memilih duduk di dekat kedai Starbucks dan mengutak atik HP kami, “ini sinyal kemanaan…” tampak muka Haris cemas, orang tuanya di Jawa Timur, tepatnya di Magetan, lumayan jauh dari Jakarta. Aku pun menatap langit dengan kosong, hanya terlihat bintang bintang dan asap kabut kebakaran.. , Jika saja aku tahu ini akan terjadi aku nggak akan pergi dan nge-kos di Jakarta seperti sekarang.. “I-Itu apa?!” Seorang perempuan tua menunjuk nunjuk kearah langit selatan, membuat lamunanku kabur, mataku tertuju keatas kearah barat ,terlihat seperti kobaran api melayang layang diatas langit malam, Tiba-tiba saja kobaran api itu menabrak tempat kami berada dan meledak, aku dan Haris pun bertindak cepat dengan berlari menuju kedalam kedai, untung saja ledakannya sedang sedang saja, tapi kaca kedai hancur dan meleleh..
“SUMMON!” terdengar dari arah barat daya kedai, seorang pelajar (sepertinya) sedang memerintahkan sesuatu.. aku mengintip, dari kobaran api itu keluarlah sosok monster dengan 4 kaki.. dari mulutnya mengeluarkan lahar dan menghanguskan warga Jakarta yang saat itu ada di dekatnya. “A-Apa itu?” Haris panic dan berusaha lari keluar kedai, “HARIS Tunggu!” Aku mencoba untuk mengejarnya, tapi aku terlalu takut untuk diketahui monster besar itu..  tiba tiba saja HPku mengeluarkan sinar berwarna biru muda aneh, aku sempat menengoknya sebentar.. ada tulisan “Summon? YES | NO” Summon? Summon apa?, aku mengintip lagi, Pelajar itu memerintah sebuah monster berbentuk seperti anjing herder yang sangat besar, dan ia terus melancarkan serangan kearah monster berkaki empat bertubuh lahar panas itu, aku mengeluarkan HPku, “Summon? YES | NO” tak ada pilihan lain.. aku tidak tahu apa gunanya ini, tapi jika ini bisa menyelamatkan para warga.. walaupun aku sedikit takut saat itu.. tapi aku harus berusaha, “SUMMON!” Aku berteriak dan terbuatlah sebuah lingkaran besar di depan kedai dan keluarlah monster semacam Panda yang besar dengan sebuah jubah melekat di tubuhnya yang sangat besar itu. Aku melompat dari jendela kedai dan memerintahnya “Tolong bantu aku kalahkan monster berkaki empat itu…” , “Hm.. baiklah” Panda itu melompat dan menghajar monster berkaki empat itu dengan keras, terbuatlah lubang dan monster itu terjebak didalam, aku berfikir.. kepalanya itu terbuat dari besi sepertinya.. besi meleleh jika terkena panas, dan monster ini mengeluarkan lahar panas dari mulutnya dan bisa membakar semua gedung disekitarnya, mungkin saja aku bisa membiarkannya terbakar hidup hidup didalam lubang!.. Aku menjulurkan tanganku “Serang lagi dan buat lubang lebih dalam!”, “Heh, dia milikku! Aku harus menghajarnya duluan!” seru pelajar yang tadi ada di utara, “Diam! Aku ingin semua orang selamat!” seruku kesal, “Stoutland sekarang! Superpower!” Anjing besar itu menghantam wajah monster lahar itu dan terjebaklah monster itu di lubang yang aku buat. “Sekarang!”  monster panda yang aku summon tadi menguburnya hidup hidup dengan melemparkan sebongkah batu besar yang dihasilkan karena ledakan tadi. “Ber-Berhasil?” gumamku, “GROAAAAR!” Monster itu meledak dan mengenaiku dan pelajar disebelahku, kami terlempar dan hampir saja aku mati karena dibelakangku ada kawat besi besar yang meruncing..
Aku lihat monster itu sepertinya bisa meregenerasi dirinya.. tapi kali ini sepertinya tampak lebih lemah, padahal regenerasi bisa membuat monster seperti itu menjadi lebih kuat..  “Dia sudah melemah karena Regenerasinya terbatalkan akibat serangan kita..” jelas pelajar dengan topi kebelakang yang sama dengan topiku itu.. , “GAAHH CUKUP SUDAH!” Dari belakang aku melihat Haris membawa selang air yang sangat besar dan berlari kearah monster itu, kami berdua terpaksa menghindar.. “PING! NEW MESSAGE!” HPku berbunyi lagi.. apalagi kali ini?, aku melihat haris terlilit selang dan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya, aku merasa mual sejenak.. “Haris!!! Jangan!!” aku berlari kearahnya, “GYAAAA!!!” Haris menyalakan selang itu dan menyeprotkan air yang sangat banyak ke monster berkaki empat itu.. monster itu kelihatan kesakitan dan menyusut terus.. sementara selang yang dipegang haris semakin terbelit.. tinggal beberapa meter lagi.. Monster itu meledak lagi dan ledakan itu mengenai kami berdua, “SERANG SEKARANG!!!”  Spontan saatku terlempar .. aku memerintah monsterku dan menghajarnya sekali lagi.., aku pun terjatuh dan tak sadarkan diri..
“Master?.. Hoi bangun!” aku membuka mataku perlahan, suara itu.. aku pernah mendengarnya sebelumnya, “Haris?” aku pun duduk dan melihat sekitarku.. monster kaki empat itu sudah hilang.. pelajar yang tadi ada duduk disamping kedai starbucks.. dan monster panda ada didekat Haris, “W-Warga Jakarta?” tanyaku.. Haris tak menjawab, “Aku harus pergi…” Monster panda itu menghilang dan HPku mulai bersinar lagi.  “Tch…… sial, k-kalo aja tadi aku bisa summon dari awal…” pikirku dalam hati.. rasa bersalah yang sangat besar memukulku sangat keras.. ditambah dengan bau gosong warga yang terbakar.. membuat malam itu sangat ngeri.. … … … 

UNEXPECTED ERROR