Namaku Dian umurku 15 tahun, aku bertempat tinggal sekarang
di Jakarta, sebenarnya aku tinggal di Kalimantan Timur, hanya saja aku harus
nge-kos karena aku pindah sekolah.. Sekolahku hanya berjarak 100 meter dari Kos,
jadi ya jalan kaki aja.. Aku masih kelas 2 SMA jurusan IPA, sekolah sudah
menjadi bagian yang menyenangkan dari hidupku, walaupun kadang membosankan.. ya
nikmatin aja. Aku suka menggambar, editing gambar, menyanyi dan lainnya. “Hoi!
Dian” seseorang memanggilku dari kejauhan, terlihat dia melambai-lambaikan
tangannya, oh iya, itu Haris.. adik kelasku yang sekarang duduk di kelas 2 SMP,
dia tinggal satu kost denganku, sudah biasa dia memanggilku seperti itu, ya
enjoy aja.. “Eh? Udah mau pulang?” kebetulan saja hari ini aku sedang libur..
jadi mending keluar kan jalan jalan ke Starbucks gitu mumpun duit masih banyak,
“Mau ke Starbucks nggak?” tanyaku pada Haris, kenapa aku nggak mikir? Anak
kelas 2 SMP disodorin starbucks kayaknya gabakalan mau deh, “Boleh, mumpung
lagi ada duit nih” kami pun bergegas menuju kedai starbucks yang jaraknya tidak
jauh dari sekolah.
Sesampainya di starbucks, kami hanya memesan kopi panas saja
dan duduk diluar, langit mendung mungkin saja sebentar lagi akan hujan, “Oh iya
sebelum kita pulang…” Haris mengeluarkan HPnya dan menunjukkanku sebuah
aplikasi, sedikit aneh memang.. sepertinya bukan buatan Jendela atau Lembut Micro,
“Let’s Survive?” Aku pun bingung, “Ya site keren banget, bisa liat mukamu pas
meninggal nanti, tapi pilih karakter dulu” Haris pun memintaku untuk
mengeluarkan HP, yaudah kukeluarkan, setelah itu dia transfer aplikasi aneh itu
ke HPku dan aku memilih karakter.. aku sih pakainya asal asalan saja, paling
paling ini hanya lelucon saja. “Eh udah mau hujan, cepetan ke kost yuk nanti
kita gabisa pulang” Kami pun membawa kopi kami dan bergegas menuju Kost.
Waktu menunjukkan pukul 16:21 sudah sore dan keadaan sangat
mendung, kos-kosan kami kira kira jaraknya 2 Km dari starbucks, mungkin sekarang
sudah 1 km lagi.. tiba tiba saja HPku dan HP milik Haris berbunyi keras seperti
nada ringtone.. tapi bukan, ternyata bunyi itu
berasal dari Aplikasi “Let’s Survive” yang tadi.. kami check dan terlihat
tulisan sangat besar “NEW MESSAGE”, saat kami check.. adalah gambar disitu kami
tertusuk tiang listrik dan tertindih… “I-Ini kok kayak beneran” gumamku dalam
hati, “Gurauan yang bagus” Haris tertawa lepas melihat gambar itu. Beberapa menit
kemudian sebuah tanah longsor terjadi di
bukit disebelah kiri kami.. dan gambar itu nyata.. Tiang listrik itu yang
terbawa arus mengenai kami, setelah itu aku tak sadarkan diri tidak tahu
nasibku bagaimana, tapi aku masih harus tetap hidup..
Saat aku bersikukuh ingin hidup itulah dimana aku mulai
sadar, seakan ada yang berbicara “kuberi kau kesempatan 1 kali lagi..” aku pun
bangun dan melihat sekeliling, semuanya rata dengan tanah lumpur.. untungnya
aku ada di atap rumah seseorang, jadi jaketku tak terkena kotoran.. aku pun sadar bahwa saat
itu aku bersama Haris, Kupanggil namanya 3x belum ada satu sahutan.. hanyalah
ada gema yang memantul dari kejauhan. Setelah itu dari timbunan batu dan tanah
keluarlah haris dengan tak ada satu lukapun di tubuhnya, “Hoy aku disini!” Seru
Haris dari bawah, untung saja (lagi).. atapnya rendah.. jadi aku bisa turun
dengan selamat aja.. “Ini beneran apa?” tanyanya dengan bingung..
kami pun balik ke kos dan melihat kos terbakar dan hancur
lebur seperti terkena meteor, “BAJUKU!! WOY BAJUKU GIMANA” Haris teriak triak
nggak jelas karena baju bajunya, iyasih bajunya dia rata rata vintage semua..
jadi agak gimana gitu kalo kebakar sia sia.. Kami check HP kami masing masing,
tidak ada respon dari operator.. ini sungguh mengecewakan, apa semua kejadian
ini berdampak ke seluruh pulau-pulau di Indonesia?. Kami melirak lirik ke untuk
mencari informasi, kami berjalan menyusuri blok blok penuh rumah yang hancur
dan terbakar, dan adalah di kanan sebuah televisi bekas, kami berlari dan
menyalakan tv tersebut..
“BREAKING NEWS Indonesia dilanda rangkaian katastrofi yang
menyebabkan lumpuhnya beberapa fasilitas
Negara bzz…kamibbszzhaab …” dan TV itu pun mati tepat didepan mata kami, aku
mengingat orang tuaku yang ada di pulau Kalimantan dan keluargaku yang tersebar,
bagaimana kabar mereka?.. aku mencoba
menelfon nomor nomor yang aku tahu.. tidak ada satupun signal yang masuk,
sial.. “Coba cari orang lain aja yuk.. balik ke starbucks” Aku setuju, tepat
sekali karena starbucks ada pas di tengah tengah kota..
Hari sudah menunjukan pukul 19.01 kami akhirnya sampai
ditengah kota, banyak sekali warga kota Jakarta yang sedang duduk dan berusaha
untuk menelpon keluarga mereka yang
berada diluar Jakarta ataupun yang sedang dalam Jakarta tetapi berbeda
distrik.. kami pun akhirnya memilih duduk di dekat kedai Starbucks dan mengutak
atik HP kami, “ini sinyal kemanaan…” tampak muka Haris cemas, orang tuanya di
Jawa Timur, tepatnya di Magetan, lumayan jauh dari Jakarta. Aku pun menatap
langit dengan kosong, hanya terlihat bintang bintang dan asap kabut kebakaran..
, Jika saja aku tahu ini akan terjadi aku nggak akan pergi dan nge-kos di Jakarta
seperti sekarang.. “I-Itu apa?!” Seorang perempuan tua menunjuk nunjuk kearah
langit selatan, membuat lamunanku kabur, mataku tertuju keatas kearah barat ,terlihat
seperti kobaran api melayang layang diatas langit malam, Tiba-tiba saja kobaran
api itu menabrak tempat kami berada dan meledak, aku dan Haris pun bertindak
cepat dengan berlari menuju kedalam kedai, untung saja ledakannya sedang sedang
saja, tapi kaca kedai hancur dan meleleh..
“SUMMON!” terdengar dari arah barat daya kedai, seorang
pelajar (sepertinya) sedang memerintahkan sesuatu.. aku mengintip, dari kobaran
api itu keluarlah sosok monster dengan 4 kaki.. dari mulutnya mengeluarkan
lahar dan menghanguskan warga Jakarta yang saat itu ada di dekatnya. “A-Apa
itu?” Haris panic dan berusaha lari keluar kedai, “HARIS Tunggu!” Aku mencoba
untuk mengejarnya, tapi aku terlalu takut untuk diketahui monster besar itu.. tiba tiba saja HPku mengeluarkan sinar
berwarna biru muda aneh, aku sempat menengoknya sebentar.. ada tulisan “Summon?
YES | NO” Summon? Summon apa?, aku mengintip lagi, Pelajar itu memerintah
sebuah monster berbentuk seperti anjing herder yang sangat besar, dan ia terus
melancarkan serangan kearah monster berkaki empat bertubuh lahar panas itu, aku
mengeluarkan HPku, “Summon? YES | NO” tak ada pilihan lain.. aku tidak tahu apa
gunanya ini, tapi jika ini bisa menyelamatkan para warga.. walaupun aku sedikit
takut saat itu.. tapi aku harus berusaha, “SUMMON!” Aku berteriak dan
terbuatlah sebuah lingkaran besar di depan kedai dan keluarlah monster semacam
Panda yang besar dengan sebuah jubah melekat di tubuhnya yang sangat besar itu.
Aku melompat dari jendela kedai dan memerintahnya “Tolong bantu aku kalahkan
monster berkaki empat itu…” , “Hm.. baiklah” Panda itu melompat dan menghajar
monster berkaki empat itu dengan keras, terbuatlah lubang dan monster itu
terjebak didalam, aku berfikir.. kepalanya itu terbuat dari besi sepertinya..
besi meleleh jika terkena panas, dan monster ini mengeluarkan lahar panas dari
mulutnya dan bisa membakar semua gedung disekitarnya, mungkin saja aku bisa
membiarkannya terbakar hidup hidup didalam lubang!.. Aku menjulurkan tanganku “Serang
lagi dan buat lubang lebih dalam!”, “Heh, dia milikku! Aku harus menghajarnya
duluan!” seru pelajar yang tadi ada di utara, “Diam! Aku ingin semua orang
selamat!” seruku kesal, “Stoutland sekarang! Superpower!” Anjing besar itu
menghantam wajah monster lahar itu dan terjebaklah monster itu di lubang yang
aku buat. “Sekarang!” monster panda yang
aku summon tadi menguburnya hidup hidup dengan melemparkan sebongkah batu besar
yang dihasilkan karena ledakan tadi. “Ber-Berhasil?” gumamku, “GROAAAAR!”
Monster itu meledak dan mengenaiku dan pelajar disebelahku, kami terlempar dan hampir
saja aku mati karena dibelakangku ada kawat besi besar yang meruncing..
Aku lihat monster itu sepertinya bisa meregenerasi dirinya..
tapi kali ini sepertinya tampak lebih lemah, padahal regenerasi bisa membuat
monster seperti itu menjadi lebih kuat..
“Dia sudah melemah karena Regenerasinya terbatalkan akibat serangan
kita..” jelas pelajar dengan topi kebelakang yang sama dengan topiku itu.. , “GAAHH
CUKUP SUDAH!” Dari belakang aku melihat Haris membawa selang air yang sangat
besar dan berlari kearah monster itu, kami berdua terpaksa menghindar.. “PING!
NEW MESSAGE!” HPku berbunyi lagi.. apalagi kali ini?, aku melihat haris
terlilit selang dan mengeluarkan banyak darah dari mulutnya, aku merasa mual
sejenak.. “Haris!!! Jangan!!” aku berlari kearahnya, “GYAAAA!!!” Haris
menyalakan selang itu dan menyeprotkan air yang sangat banyak ke monster
berkaki empat itu.. monster itu kelihatan kesakitan dan menyusut terus..
sementara selang yang dipegang haris semakin terbelit.. tinggal beberapa meter
lagi.. Monster itu meledak lagi dan ledakan itu mengenai kami berdua, “SERANG
SEKARANG!!!” Spontan saatku terlempar ..
aku memerintah monsterku dan menghajarnya sekali lagi.., aku pun terjatuh dan
tak sadarkan diri..
“Master?.. Hoi bangun!” aku membuka mataku perlahan, suara
itu.. aku pernah mendengarnya sebelumnya, “Haris?” aku pun duduk dan melihat
sekitarku.. monster kaki empat itu sudah hilang.. pelajar yang tadi ada duduk
disamping kedai starbucks.. dan monster panda ada didekat Haris, “W-Warga
Jakarta?” tanyaku.. Haris tak menjawab, “Aku harus pergi…” Monster panda itu
menghilang dan HPku mulai bersinar lagi.
“Tch…… sial, k-kalo aja tadi aku bisa summon dari awal…” pikirku dalam
hati.. rasa bersalah yang sangat besar memukulku sangat keras.. ditambah dengan
bau gosong warga yang terbakar.. membuat malam itu sangat ngeri.. … … …
UNEXPECTED ERROR